Laju IHSG dalam sepekan ke depan diprediksi berada pada rentang support 4.555-4.615 dan resistance 4.587-4.715. Lima belas saham jadi pilihan. Apa saja?
Pada perdagangan Jumat (2/8/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 16,45 poin (0,36%) ke posisi 4.640,781. Intraday terendah 4.619,078 dan tertinggi 4.658,434.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memperkirakan, IHSG berada pada rentang support 4.555-4.615 dan resistance 4.587-4.715 dalam sepekan ke depan. “IHSG membentuk pola menyerupai seperti dragonfly doji di atas lower bollinger bands,” katanya.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak menurun dengan histogram negatif yang mendatar. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic masih mendatar di area oversold.
Menurut Reza, meski sepanjang pekan kemarin sempat berada di antara target support 4.557-4.605, IHSG berhasil melewati target tersebut meskipun belum dapat menyentuh target resistance 4.738-4.768. “Masih dominasinya aksi jual menghalangi aksi beli yang ingin mempertahankan IHSG di zona positifnya,” tuturnya.
Secara teknikal mingguan, kata Reza, IHSG masih dalam tren variatif cenderung melemah. Akan tetapi, tren ini bisa berbalik arah jika aksi beli dapat mendominasi perdagangan yang tentunya juga didukung sentimen-sentimen positif terutama dari global. “Sedangkan sentimen dari internal, berupa rilis kinerja dari para emiten,” ungkap dia.
Dalam sepekan ke depan, dia memaparkan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen pasar. Antara lain, HSBC Services PMI, balance of trade China; Balance of trade & inflation rate Indonesia; Leading economic index, machinery orders, & Bank of Japan (BoJ) Interest rate Jepang;
Building permits MoM & business confidence New Zealand; Retail sales, balance of trade, house price index, Export-Import, & The Reserve Bank of Australia (RBA) interest rate Australia;
Business confidence, industrial production MoM-YoY, inflation rate, trade balance, & retail sales YoY-MoM Korea Selatan; Industrial Production & Produk Domestik Bruto (PDB) Italia; Unemployment rate Spanyol; Markit service PMI, manufacturing production, industrial production, & retail sales monitor Inggris;
Markit service PMI, industrial production, balance of trade, & inflation rate Jerman; GDP & retail sales YoY Spanyol; Retail sales & balance of trade Perancis; Markit service PMI & retail sales Zona Euro; ISM Non-Manufacturing PMI, balance of trade, & initial jobless claims AS; dan lainnya.
Di atas semua itu, Reza menyarankan para pemodal untuk mencermati saham-saham di sektor sektor konsumer, infrastruktur, keuangan, perdagangan, dan industri dasar.
Adapun saham -saham yang dapat diperhatikan adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Hexindo Adiperkasa (HEXA), PT Ace Hardware Indonesia (ACES), PT Malindo Feedmill (MAIN),
PT Tower Bersama Infrastructur (TBIG), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Trikomsel Oke (TRIO), PT Semen Indonesia (SMGR), PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP),
PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Indosat (ISAT), PT Kalbe Farma (KLBF), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Arwana Citramulia (ARNA), dan PT Media Nusantara Citra (MNCN).