Meskipun jarang terjadi, beberapa wanita bisa mengalami banyak reaksi aneh saat bercinta dan biasanya jarang dialami. Keanehan ini kerap menimbulkan kekhawatiran tapi sebenarnya adalah hal normal yang tidak perlu terlalu dicemaskan. Kecuali apabila dialami terus menerus dan dalam jangka waktu lama. Ini lima reaksi aneh yang dirasakan wanita saat bercinta tapi sebenarnya normal, seperti dikutip dari Huffington Post.
1. Miss V Kering
Saat bercinta, Miss V biasanya akan terlubrikasi dengan sendirinya karena stimulasi seks yang membuat wanita bergairah. Tapi jika terjadi kekeringan pada Miss V bukan berarti tidak normal. Dr. Mary Jane Minkin, spesialis ObGyn di Yale University mengatakan, vagina yang kering atau terasa sakit saat bercinta adalah normal. Majalah Women's Health melaporkan satu dari tiga wanita muda mengaku pernah mengalami Miss V kering.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memakai cairan lubrikan sebelum bercinta untuk meminimalisasi kekeringan dan rasa sakit saat penetrasi. Penggunaan vibrator juga cukup efektif untuk membuat miss V terlubrikasi secara alami. Anda patut waspada apabila kekeringan terjadi seharian atau tiap kali bercinta. Umumnya disebabkan penuaan, kesulitan mendapatkan gairah seks atau ada masalah lain pada organ genital. Jika berlangsung dalam waktu lama, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis.
2. Ingin Buang Air Kecil
Tidak perlu khawatir jika tiba-tiba Anda ingin buang air kecil (BAK) saat bercinta karena itu normal. Biasanya rasa ingin BAK muncul ketika bercinta dengan posisi tertentu. "Saat bercinta dengan posisi seks tertentu, doggie style misalnya, Anda merasa ingin BAK, itu sangat normal. Sensasi itu biasanya datang dari stimulasi di G-spot yang kemungkinan menyebabkan ejakulasi pada wanita. Ejakulasi keluar dari uretra, jernih dan tidak berbau," urai Amy Levine, seorang pakar seks.
3. Berteriak
Berteriak saat bercinta? Itu juga masih dalam batas normal. Sebuah studi kecil yang dilakukan pada 2011 menemukan bahwa 66 persen wanita mengerang ketika berhubungan seks untuk mempercepat pasangannya meraih klimaks. Sementara 87 persen mengaku teriak saat bercinta untuk meningkatkan kepercayaan diri pasangan. Tapi lebih dari itu, berteriak saat bercinta adalah cara yang efektif untuk mengomunikasikan apa yang Anda inginkan dari pasangan di tempat tidur.
"Ada banyak wanita yang perlu lebih vokal untuk membantu dirinya sendiri meraih orgasme. Tapi ada perbedaan antara memalsukannya dengan berteriak kencang dan merasakan kenikmatan, lalu mencoba menunjukkannya dengan meningkatkan colume suara. Beberapa wanita ada yang pendiam tapi ada juga yang vokal saat bercinta. Sesederhana itu saja," jelas pakar seks Patty Brisben.
4. Memikirkan Hal Lain
Anda tidak bisa fokus pada pasangan dan lebih banyak memikirkan hal lain, padahal sedang bercinta? Tidak perlu dicemaskan karena hal itu juga kerap terjadi pada banyak wanita lainnya. Terapis seks Resnick Anderson mengungkapkan bahwa pikiran wanita memang sangat mudah teralihkan oleh segala hal yang terjadi di hidup mereka.
"Mereka bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang salah dengan dirinya. 'Kenapa aku memikirkan hal lain? Kenapa aku tidak bisa fokus?'" ujar Resnick. Jika hal itu terjadi saat di ranjang, wanita sebaiknya tidak menyalahkan diri mereka karena itu adalah hal normal. Tapi apabila gangguan itu jadi masalah dan berlangsung terus menerus, berarti ada sesuatu yang belum terselesaikan, baik dengan pasangan maupun orang di sekitar. Masalah ini bisa dikonsultasikan dengan psikolog atau bicarakan bersama suami juga orang terdekat.
5. Sakit Kepala
Dalam istilah kedokteran, gejala ini disebut 'coital cephalgia' atau sakit kepala karena orgasme. Hal ini disebabkan, pada saat orgasme bisa terjadi peningkatan tekanan darah yang memicu sakit kepala. Meskipun tidak terlalu membahayakan, namun gejala ini bisa menurunkan libido. Sebaiknya periksakan ke dokter jika sakit kepala sudah sangat parah, karena bisa jadi ada tumor atau penyakit lainnya.
"Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa wanita bisa mengalami sakit kepala tak tertahankan ketika penetrasi yang kemungkinan terjadi akibat perubahan tekanan darah. Jika Anda merasakannya, bukan berarti ada masalah serius tapi agar aman konsultasikan ke dokter," saran Resnick.