Jumlah korban tewas dalam kecelakaan kereta api penumpang di barat laut Spanyol naik menjadi 77 orang pada hari Kamis setelah kereta melompat dari jalurnya sebelum tiba di kota suci barat laut Santiago de Compostela, kata seorang pejabat Spanyol. Sebagian besar korban adalah peziarah Katolik yang akan merayakan Festival St James.
Tujuh puluh tiga orang ditemukan tewas di tempat kejadian kecelakaan dan empat meninggal di rumah sakit, kata Maria Pardo Rios, juru bicara pengadilan Galicia. Setidaknya 141 orang terluka setelah kereta dengan delapan gerbong yang membawa 218 penumpang tergelincir satu jam sebelum matahari terbenam pada Rabu.
Ini adalah kecelakaan kereta paling mematikan di Spanyol sejak 1972. Saat itu, sebuah kereta bertabrakan dengan sebuah bus di barat daya Spanyol, menewaskan 86 orang dan melukai 112 lainnya.
Petugas penyelamat menghabiskan malam dengan mencari korban. Pardo mengatakan ada kemungkinan akan ditemukan lebih banyak korban tewas di tempat kejadian.
Gulingnya kereta disertai musibah lain, yaitu terbakarnya salah satu gerbong. Warga membantu tim SAR mengeluarkan korban dari kobaran api. Tayangan televisi menunjukkan seorang pria di atas kereta menggunakan kapak memcoba menghancurkan jendela untuk menyelamatkan korban. Warga lain membantu menggunakan batu.
Operator kereta, Renfe, dalam sebuah pernyataan menyatakan tak jelas berapa awak kereta yang turut menjadi korban. Media Spanyol mengatakan kereta memiliki dua konduktor kapal dan keduanya selamat.
Pejabat pemerintah Spanyol menolak mengomentari kemungkinan penyebab kecelakaan namun mereka menyatakan tidak ada kecurigaan akibat aksi terorisme. Penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan masih terus dilakukan.
Perdana Menteri Mariano Rajoy sedang menuju ke lokasi kecelakaan. Ia yang lahir di Santiago de Compostela membatalkan upacara festival keagamaan tahunan yang menarik puluhan ribu peziarah Katolik dari seluruh dunia itu.
Peziarah Katolik berkumpul di kota untuk merayakan festival menghormati St James, murid Yesus yang dimakamkan di kota ini. Kota ini merupakan titik pertemuan utama bagi umat Katolik di Eropa sejak Abad Pertengahan.